Di Yogyakarta, komunitas “pit dhuwur” selalu mencuri perhatian dan
menjadi pemandangan yang unik di jalan-jalan kota. Komunitas ini berawal
dari kedatangan sekelompok sirkus bernama Cyclown Circus. Kelompok
sirkus tersebut merupakan gabungan pemain sirkus dari beberapa negara,
seperti: Italia, Brazil, Argentina, Amerika, dll. Cyclown Circus
mengadakan pertunjukkan di Yogyakarta akhir 2006 lalu. Saat itu salah
satu seniman sirkus asal Italia, Pierro - membarter sepeda tinggi hasil
rakitannya dengan tattoo karya Dhomas Yudhistira a.k.a Kampret, seniman
tattoo asal Yogyakarta. Pierro juga mengajarkan bagaimana membangun
sepeda tersebut dengan ’mengawinkan’ dua kerangka sepeda yang tidak
terpakai yang kemudian dirangkai dengan rongsokan besi. Di Jogja limbah
atau barang rongsokan kan banyak. Kita pun sebagai generasi muda Jogja
memiliki semangat yang sama, yaitu meningkatkan kepedulian terhadap
lingkungan dengan memanfaatkan limbah atau rongsokan tersebut menjadi
sesuatu yang bisa bermanfaat,” kata Dhomas. Karena banyaknya permintaan
dari teman-teman, dan respon aktif dari para pecinta olah raga sepeda,
Dhomas kemudian akhirnya mulai membuka forum untuk sepeda tinggi.
Facebook-Sepeda Tinggi Yogyajakarta
Facebook-Sepeda Tinggi Yogyajakarta
Sumber